Daerah

Fenomena Balon Udara Tanpa Awak di Pacitan Picu Kekhawatiran Warga

Fenomena Balon Udara Tanpa Awak di Pacitan Picu Kekhawatiran Warga

Fenomena balon udara tanpa awak di Pacitan belakangan ini menjadi sorotan publik. Dalam beberapa hari terakhir, langit Pacitan dihiasi puluhan balon udara yang beterbangan tanpa kendali, dan fenomena ini menjadi topik hangat warga. Fenomena balon udara tanpa awak di Pacitan picu kekhawatiran warga karena balon-balon tersebut bukan hanya mengganggu pemandangan, tapi juga menimbulkan potensi bahaya serius bagi keselamatan.

Fenomena Balon Udara Tanpa Awak di Pacitan Picu Kekhawatiran Warga

Advertisement

Menurut laporan dari berbagai wilayah seperti Desa Kalikuning dan Desa Gawang, balon-balon ini bahkan sempat jatuh di kawasan pemukiman. Tak sedikit masyarakat yang merasa resah, terutama jika balon dilengkapi dengan petasan atau bahan peledak. Risiko kebakaran hingga kecelakaan penerbangan jadi ancaman nyata.

Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, memberikan penegasan bahwa tindakan menerbangkan balon udara dengan bahan berbahaya adalah pelanggaran hukum.

Dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025), ia mengimbau masyarakat untuk menghentikan praktik ini karena dapat memicu masalah serius, baik dari sisi keselamatan maupun hukum. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga ketertiban umum.

Baca juga : Khofifah Ajak Relawan Bersatu Membangun Jawa Timur Usai Pilgub Jatim 2024

Sebagai catatan, Kementerian Perhubungan telah menjelaskan aturan terkait penerbangan balon udara dan dampaknya terhadap lalu lintas udara melalui situs resminya.

Fenomena ini, meskipun berasal dari tradisi budaya daerah seperti Ponorogo dan Tulungagung, tetap harus diawasi. Apalagi jika praktiknya tidak sesuai dengan standar keamanan. Pemerintah dan masyarakat perlu duduk bersama mencari alternatif pelestarian budaya yang tidak membahayakan.

Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan fenomena balon udara tanpa awak di Pacitan picu kekhawatiran warga ini tidak terulang lagi, dan bisa digantikan dengan tradisi yang lebih aman serta edukatif.

 

Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di siapos.com dengan cara Follow SIAPOS.COM di Google News

Exit mobile version