SUMEDANG – Penanganan cepat banjir lumpur Sumedang 2025 dilakukan langsung oleh Bupati Dony Ahmad Munir dengan turun ke lokasi pada Jumat (4/4/2025). Ia memastikan keselamatan warga jadi prioritas utama, dan langkah darurat seperti evakuasi serta distribusi logistik disiapkan oleh BPBD jika hujan deras kembali mengguyur wilayah terdampak.
Sebagai bentuk kepedulian, bantuan tunai juga langsung diberikan kepada warga. Tak hanya itu, pemerintah daerah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memperlebar saluran air agar banjir lumpur tidak terulang.
Hal ini menyusul tumpahan air dan lumpur ke jalan akibat saluran air yang tidak mampu menampung debit hujan saat proyek Jalan Lingkar Utara Jatigede berlangsung.
Proyek Drainase Jadi Fokus Utama
Banjir lumpur ini membuka mata pentingnya sistem drainase yang optimal. Pemerintah segera mengambil langkah normalisasi drainase di berbagai titik rawan.
Wakil Bupati M. Fajar Aldila mengungkapkan bahwa koordinasi lintas pihak sudah dilakukan, terutama untuk menangani tanah disposal proyek jalan yang jadi sumber penyumbatan aliran air.
Baca juga: Banjir di Bekasi Surut, 61 Ribu Warga Terdampak
Normalisasi drainase dilakukan di Jalan Situraja–Darmaraja, Kecamatan Cisitu, khususnya wilayah Pasirringkit. Panjang saluran yang dibenahi mencapai 800 meter, termasuk membongkar bangunan yang menutup aliran air.
Perbaikan Jalan dan Kolaborasi dengan Provinsi
Langkah cepat juga dilakukan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Selain drainase, perbaikan ruas jalan sepanjang 2,4 kilometer dilakukan untuk memastikan akses tetap lancar. Kerja sama ini menjadi bukti bahwa penanganan banjir butuh kolaborasi banyak pihak.
Untuk memahami pentingnya manajemen risiko banjir dan mitigasi bencana, kamu bisa lihat informasi lengkap di bnpb.go.id.
Penanganan cepat banjir lumpur Sumedang 2025 jadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah bergerak cepat demi keselamatan dan kenyamanan warganya.