JOMBANG – Warga Peterongan Jombang Tolak Tiang Internet Fiber Optik, Sebut Tanpa Izin dan Mengganggu. Warga Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur, menolak pendirian tiang internet fiber optik (FO) yang dianggap dilakukan sembarangan.
Penolakan ini terjadi di sepanjang Jalan Kolonel H. Ismail, Desa Tugusumberejo, di mana tiang-tiang tersebut dipasang tanpa pemberitahuan kepada warga sekitar.
Protes Warga: Tanpa Izin dan Mengganggu
Sejumlah warga mengungkapkan ketidakpuasan terhadap cara perusahaan internet FO memasang tiang di depan rumah mereka tanpa izin atau pemberitahuan. Anshori, salah satu warga, menyampaikan keluhannya.
“Tadi kita semua protes kepada orang yang pasang tiang. Kenapa asal pasang tidak permisi atau pemberitahuan dulu,” ungkapnya, Sabtu (28/12/2024).
Sucipto, warga lainnya, menambahkan bahwa pemasangan tiang sudah dilakukan tanpa informasi atau dokumen izin yang jelas. Hal ini memicu protes karena dianggap mengganggu akses rumah warga.
Kepala Desa Tugusumberejo: Tidak Ada Koordinasi
Asad, Kepala Desa Tugusumberejo, membenarkan adanya protes dari warganya. Ia menegaskan bahwa pemasangan tiang tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah desa.
“Sama sekali tidak ada pemberitahuan. Tidak ada izin. Benar warga itu protes soal pemasangan tiang tersebut, karena mengganggu akses rumah,” jelasnya.
Baca juga:vKirab Maskot Pilkada Jombang 2024: Mengajak Warga Aktif Berpartisipasi dalam Pemilihan Daerah
Asad juga mengungkapkan bahwa pihak desa tidak diberi informasi apakah perusahaan tersebut memiliki izin resmi dari pemerintah daerah.
Rencana Pelaporan ke Pemerintah Daerah
Masyarakat setempat berencana membawa permasalahan ini ke tingkat pemerintah daerah. Warga berharap ada solusi terkait pemasangan tiang internet yang dianggap mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
“Kita sudah komunikasi dengan warga yang lain terkait hal ini,” tutup Shori, salah satu perwakilan warga.
Polemik ini menunjukkan pentingnya transparansi dan koordinasi dalam pemasangan infrastruktur agar tidak memicu konflik dengan masyarakat setempat.