Penjual Daging Mulai Resah dengan Kenaikan Harga Setiap Waktunya. Harga daging sapi mulai melonjak seiring terbatasnya ketersediaan akibat keterlambatan keluarnya izin impor, yang diprediksi akan meningkat menjelang Lebaran 1445 H di berbagai daerah di Indonesia.
Penjual Daging Mulai Resah dengan Kenaikan Harga Setiap Waktunya
Penjual makanan yang berbahan baku daging mulai merasa resah dengan kenaikan harga tersebut. Purwanto, seorang penjual bakso di daerah Sawangan, Kota Depok, mengungkapkan kekhawatirannya, “Iya mas, harga daging sudah mulai naik. Sekarang sudah Rp140 ribu di pasar. Sebelumnya sekitar Rp130 ribu.”
Purwanto biasanya menghabiskan 6-7 kg daging sapi dalam sehari, dan kenaikan harga daging tersebut dapat berdampak pada omzet harian yang diperolehnya.
Martini, penjual Sate Padang di sekitar Bojongsari, Kota Depok, juga merasakan hal yang sama. “Kita mau naikin harga (Sate Padang per porsi), tapi nggak enak sama pembeli.
Harga daging naik, itu juga biasa kita dapat korting, karena udah kenal sama tukang dagingnya,” ungkap Martini.
Amrizal, seorang penjual Nasi Padang di daerah yang sama, juga turut merasakan imbas kenaikan harga daging sapi. Dia mengatakan, “Biasanya dia menggunakan daging untuk rendang, cincang, dendeng dan tunjang.
Namun untuk jenis masakan itu, dia kurangi karena mahalnya harga daging tidak sepadan dengan harga jualnya. Akhirnya kita banyakin di ayam sama ikan untuk sekarang,” tambahnya.
Kenaikan harga daging sapi ini menjadi perhatian serius bagi para penjual panganan berbahan daging, yang harus mencari solusi agar dapat menjaga kualitas dan harga jual produk mereka tanpa mengurangi daya beli konsumen.