Elon Musk Menyuarakan Keberatan Terhadap Rencana Blokir TikTok oleh Pemerintah AS. Pemerintah Amerika Serikat kembali mengupayakan rancangan undang-undang yang berpotensi memblokir TikTok di negara tersebut.
Rencana ini tidak hanya menimbulkan protes dari pengguna TikTok di AS, tetapi juga mendapat keberatan dari Elon Musk.
Elon Musk Menyuarakan Keberatan Terhadap Rencana Blokir TikTok oleh Pemerintah AS
Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, sebuah komite di Kongres AS telah menyetujui RUU yang akan mewajibkan ByteDance, pemilik TikTok, untuk menjual aplikasi tersebut.
Jika tidak, aplikasi TikTok akan dilarang di AS. Saat ini, Kongres AS sedang bersiap untuk memberikan suara terkait RUU TikTok pada Rabu (13/3).
Dalam unggahan di Twitter, Musk menegaskan bahwa rancangan undang-undang ini tidak hanya berkaitan dengan TikTok. Ia mengutip cuitan anggota Kongres, Thomas Massie, yang menyatakan bahwa pemblokiran TikTok berpotensi membungkam kebebasan berpendapat orang Amerika.
“RUU ini tidak hanya tentang TikTok, tapi juga tentang sensor dan kontrol pemerintah,” ujar Musk dalam cuitannya, seperti dikutip dari Gizmodo, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: Cara Mempercepat Video di TikTok untuk Mempersingkat Waktu
Baca juga: Mengatasi TikTok yang Tidak Berfungsi dengan 8 Langkah Sederhana
Sikap Musk kali ini menunjukkan perubahan dari posisinya beberapa bulan yang lalu. Meskipun sebelumnya mengkritik TikTok dan menyebutnya penuh dengan konten antisemitik, Musk kini menentang rencana pemblokiran TikTok oleh pemerintah AS.
“Mengenai konten antisemitik, TikTok memang sarat dengan konten semacam itu,” ujarnya saat berbicara di konferensi DealBook Summit pada akhir November lalu.
Musk bukanlah satu-satunya tokoh terkenal yang menentang rencana pemerintah AS untuk memblokir TikTok. Mantan Presiden AS, Donald Trump, juga mengubah pendiriannya dan menilai bahwa pemblokiran TikTok hanya akan menguntungkan Meta dan CEO Mark Zuckerberg.
Meskipun pada tahun 2020 Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memaksa ByteDance untuk menjual TikTok dalam waktu 90 hari atau menghadapi pemblokiran di AS, rencana tersebut tidak terwujud.